Korban Salah Didikan Televisi
Akhir-akhir ini banyak berita mengejutkan di mulai tahun 2000 an,kejadian demi kejadian melanda anak sekolah dasar atau SD,banyak siswa sekolah dasar menjadi korban kekerasan teman mereka sendiri tak sedikit mereka yang kehilangan nyawa,apa yang terjadi dengan mereka?yah..mereka melakukan kekerasan karena terlalu sering menonton televisi yang selalu membuat acara yang menayangkan kekerasan,sebenarnya jika Komisi Penyiaran Indonesia(KPI) mau bertindak menyaring program-program kekerasan itu tidak mungkin terjadi,seringkali puhak orang tua yang di salahkan karena tidak membimbing saat menonton acara di Televisi,faktanya kalau sanag anak nonton di rumah sendiri tetapi bagaimana jika si anak menonton televisi di rumah teman atau tetangga mereka?Masih banyak kekayaan negeri ini untuk di gali dan membuat acara yang bisa mendidik anak-anak kita,anak-anak bisa di didik melaui program televisi yang bisa membangun karakter anak menjadi lebih baik dan tak terjadi lagi korban kekerasan karena terinspirasi oleh program televisi,sebenarnya KPI adalah Komisi yang bisa memilih program yang mendidik anak tetapi mengapa banyak televisi yang masih menyiarkan program kekerasan ,mengapa masih banyak acara televisi yang tidak mendidik ,lagu nasional juga jarang lagi dihafalkan karena banyak acara televisi yang selalu menyiarkan music dan sepertinya lagu-lagu nasional dan daerah jarang di tayangkan di televisi di dukung di sekolah anak-anak jarang di ajarkan lagu-lagu nasional akhirnya menjadikan anak-anak sekolah sekarang tak lagi mengenal lagu nasional atau lagu daerah.
Bukan hanya kekerasan yang di adopsi oleh anak-anak sekolah sekarang tetapi ada hal lain yang mereka pelajari tindak kriminalitas yang di lakukan di adegan film di televisi seperti yang terjadi di bulan november 2015 di wilayah hukum sidoarjo seorang siswi tewas di tangan sang pacar hanya karena hal sepele,aksi yang dilakukan seperti di lakukan dalam adegan film,perkosaan,kenakalan remaja hampir 80% di lakukan karena menonton acara televisi bahkan dari internet.Sekarang bagaimana pemerintah menyikapi hal-hal ini?,apakah acara televisi yang menyajikan kekerasan masih tayang atau memperbanyak acara yang mendidik anak untuk lebih sopan lebih nasionalis dan tak lupa tradisi dan budaya bangsa,Bagaimana tindakan KPI menyikapi hal ini?Siaran radiopun ada yang mengandung provokasi,justru siaran mendidik dari golongan minoritas jadi tergilas.
Kembalikan anak-anak kami,menonton televisi tanpa kekerasan,jangan cemari pikiran anak kami dengan tindakan anarki,semua kami serahkan kepada KPI untuk melakukan pengawasan acara radio dan televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar